4. Tetapkan Label Keselamatan yang mengindikasikan “Kelas Resiko Celaka” yang akan digunakan sesuai dengan tingkat resiko bahaya yang dihadapi.
Tabel 4 : Standar Identifikasi Kelas Resiko Celaka.
Dalam menetapkan Kelas Resiko Celaka, dapat disimulasikan jika Label Keselamatan diabaikan maka ada dua hal yang menjadi pertanyaan :
Simulasi kasus : Kondisi alat kerja dengan panas permukaan 200 derajat Celcius, apabila Label Keselamatan diabaikan :
Pertanyaan 1, Seberapa parah cedera yang akan terjadi? Luka bakar, "cedera ringan".
Pertanyaan 2, Bagian mana yang akan menerima akibatnya? Tangan (organ tubuh).
Maka Kelas Resiko Celaka adalah : PERHATIAN dengan simbol.
5. Tentukan “Simbol Rambu”
Kriteria untuk menentukan Simbol Rambu yang digunakan lihat Pedoman Standar Rambu Keselamatan di Tempat Kerja.
6. Tentukan “Petunjuk Keselamatan” yang akan disampaikan di dalam Label Keselamatan.
Warna dasar putih, dengan huruf berwarna hitam. Standar huruf yang digunakan dapat dilihat didalam Pedoman Standar Rambu Keselamatan di Tempat Kerja.
Formasi standar penulisan Petunjuk Keselamatan terdiri dari tiga bagian utama pesan yang akan disampaikan, dijabarkan sebagai berikut :
Gambar 6a : Standar Penulisan Petunjuk Keselamatan.
Kalimat Pesan Keselamatan yang tertera didalam label harus singkat, mudah dipahami dan harus mengkomunikasikan pesan yang disampaikan, misalnya seperti contoh berikut ini :
Gambar 6b : Contoh Aplikasi Penulisan “Petunjuk Keselamatan”.
7. Tuliskan “Kode Identifikasi Label Keselamatan”.
- Tahun pembuatan
- Identifikasi bagian pembuat
- Nomer identifikasi label
Gambar 7 : “Kode Identifikasi Label Keselamatan”.
8. Inilah hasilnya, sebuah contoh aplikasi Label Keselamatan yang telah distandarisasi :
Gambar 8 : Contoh Aplikasi Label Keselamatan.